Malam Jumat tepatnya dimalam kedua bulan ramadhan selepas pulang shalat tarawih menjadi awal pertemuan kami. Berawal dari kesalahan alamat dalam pengiriman paket dari Banda Aceh, yang Diluar logika dan Tidak tau bagaimana ceritanya, paket saya dikirim ke alamat rumah dia. Sebab hanya kenal nama namun tidak saling kenal sebelumnya, membuat saya terpana pada paras indah berbalut mukena yang sekali tatap rasanya mengajak untuk seatap, saya penasaran dan akhirnya memberanikan diri stalking Instagram dan mengajak lebih jauh untuk berkenalan disana.
Setelah kenal beberapa waktu, dan meski PDKTannya terkesan buru-buru, akhirnya kami memutuskan untuk saling berpacaran. Bukan tanpa alasan, kesepian dalam kesendirian bahkan sesekali berkecamuk tentang cerita dan bayangan para mantan, membuat kami semakin sepakat untuk menjalani hubungan yang penuh komitmen dalam keseriusan, dan saling berjanji untuk setia dalam hubungan.
Melewati Beberapa bulan menjalani hubungan bersama, sukses melewati banyak proses, rintangan, dan segala lika-liku, akhirnya hati kami semakin mantap memilih memasuki ke satu ikatan yang lebih serius. Dihari itu keluarga kami saling bertemu dan setuju untuk segera menentukan tanggal akad untuk menikah. Hingga akhirnya, rasa senang, sedih, bahagia, amarah, kecewa, tawa, suka dan duka akan menjadi satu dalam ikatan suci.
Q.S. Ar-Rum: 21